Ramai
(
satu minggu kemudian )
Kita
berjalan di sini, tamapak ramai ada yang berlalu-lalang. Pasar malam, iya pasar
malam. Kencan pertamaku denganmu, seminggu setelah kita jadian. Hanya sekedar
jalan-jalan. Nongkrong berdua, berbagi mimpi dan harapan.
“
Peluk aku.!” Lembut, tapi geleng kepalamu menandakan tidak setuju. Ya sudahlah,
mungkin belum waktunya.
Dan
tanpa aku sadari kepalamu bersandar di punggungku, sedikit hangat. Mampu
mengobati dingin yang menerpa dengan kecepatan 40 km/jam. Jauh sebelum malam,
kita berpisah. Meninggalkan rindu yang saat itu masih sedikit. Meninggalkan
hati yang belum sempurna utuhnya.
Dan
waktumu berlalu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar